Kalau ada tiga buah pertanyaan yang ditujukan kepada kita, maka kita harus tangkas menjawabnya.
Pertanyaan pertama. Siapakah Bapak Demokrasi Dunia. Maka segera kita jawab Abraham Lincoln. Dialah presiden Amerika Serikat yang ke-16. Lahir di Kentucky 12 Februari 1809. Beliau termasuk yang kurang beruntung dalam pendidikan, karena keadaan ekonomi keluarga. Namun ia termasuk “gila membaca” ketika tidak bekerja di pertanian milik ayahnya. Mengapa dijuluki sebagai Bapak Demokrasi dunia? minimal ada dua langkah yang ditempuhnya. Pertama, berhasil menghapus perbudakan, dan yang kedua mengakhiri perang saudara.
Pertanyaan kedua. Siapakah Bapak Demokrasi Indonesia. Maka telunjuk akan mengarah kepada Presiden ke-3 yaitu B.J. Habibie. Beliau disebut-sebut sebagai sosok pembuka pintu demokrasi di Indonesia dan sukses melepaskan label orde baru, yaitu kebebasan pers, Hak Asasi Manusia dan pembentukan lembaga independen. Ada beberapa keputusan penting untuk mengatur negara. Bersama dengan elemen-elemen dalam negara, merevisi paket Undang-undang yang dihasilkan oleh pemerintahan orde baru, yaitu Undang-undang (UU) politik yang lebih demokratis, UU pemilihan umum dan UU tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR.
Pertanyaan ketiga. Negara mana yang pertama kali menerapkan demokrasi? Athena. Warga negara Athena mendirikan negara yang umum dianggap sebagai demokrasi pertama pada tahun 507 – 508 Sebelum Masehi. Mereka mengangkat Cleisthenes sebagai bapak demokrasi Athena. Adapun negara yang menciptakan sistem demokratis adalah Perancis. Di negara ini lahir pembagian kekuasaan yang sering disebut trias politica, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Indonesia memilih model demokrasi trias politika. Karenanya Indonesia memiliki ketiga unsur itu.
Sejalan dengan akar katanya, pengertian demokrasi menurut Carol C Gould dalam buku Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VIII yang ditulis Hadi Wiyono adalah bentuk pemerintahan yang di dalamnya rakyat memerintah sendiri, baik melalui partisipasi langsung dalam merumuskan keputusan-keputusan yang memengaruhi mereka, maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka. Inti pemerintahan demokrasi adalah kekuasaan pemerintahan dimiliki oleh rakyat, yang diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan perkembangan dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu perilaku dan sikap demokrasi tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga bagi kesejahteraan bersama serta keberlanjutan sistem demokrasi itu sendiri.
Contoh penerapan budaya demokrasi di sekolah antara lain,bermusyawarah untuk penataan tata tertib di sekolah, khususnya tata tertib di dalam kelas. Bermusyawarah dalam penyusunan kelompok piket sekolah, kelompok dalam pelajaran,dan kepengurusan kelas serta pemilihan Ketua dan Wakil Ketua IPM. Melalui projek ini diharapkan berproses melalui pengalaman belajar siswa nya untuk mencapai 2 dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu “ Berbhinekaan Global” dengan elemen Berkeadilan Sosial dan “ Bernalar Kritis” dengan elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya.,refleksi pemikiran dan proses berfikir.
Leave a Comment