Barangkali Bung Karno, Hatta, Syahrir, Ki Bagus Hadikusumo dan para founding fathers, sedikit tersenyum di alam sana. Mereka mungkin juga sedang berunding, sebagaimana mereka dulu berunding untuk menegakkan kemerdekaan Indonesia, sambal manggut-manggut, karena apa yang mereka pikirkan, ternyata sekarang dipraktekkan langsung oleh siswa SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
Kamis, 19 September 2024, matahari pagi tanpa malu-malu menampakkan sinar untuk memberi energi kepada makhluknya yang selalu bersyukur. Pagi itu, kami, keluarga besar SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta mempraktekkan langsung demokrasi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh teladan bangsa.
Semua siswa terlibat langsung dalam pesta demokrasi untuk mengaplikasikan P5. Dengan bimbingan dari para pamong, ternyata mereka mampu mengambil inti sari dari teori demokrasi yang dituangkan langsung dalam pemilihan Pimpinan Ranting SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
Setelah melalui serangkaian kegiatan yang kadang menimbulkan intrik, gesekan kepentingan, adu otot dan adu otak, dan itu sebenarnya bekal mereka, maka pada klimaknya terpilih Pimpinan yang diidamkan oleh semua siswa. Berdemokrasi adalah menerima kekalahan tanpa dendam, dan menuangkan aura kegembiraan tanpa menafikan.
Inilah profil pemenangnya.
Nama lengkapnya Alifa Mutiara Medina kelas 8ICT. Sedangkan panggilan sehari-hari Alifa. Putri dari pasangan Bapak Taufiq Ismail dan Ibu Wanadya Ayu ini memang gemar membaca. Di kelas, termasuk pendiam tapi sangat memperhatikan apa yang dijelaskan oleh Bapak dan Ibu guru.
Saat di Sekolah Dasar, pernah menjauarai olimpiade sains. Makanya suatu ketika nanti ia ingin sekali menjadi Profesor ahli Fisika atau Biologi. Semoga Langkah demi langkah yang ia ayunkan setiap hari dari Panggungharjo, Sewon, Bantul, akan menambah pundi-pundi energi untuk mencapai keinginannya.
Berpasangan dengan Alifa, sorang gadis dari kelas 7ICT siap mengarungi kepemimpinan di sebuah organisasi IPM. Tantangan ini memang berat, karena merupakan Amanah. Ia adalah Sakinah demikian nama panggilannya. Cukup beruntung bagi Bapak Harun bin Musa dan Ibu Sofia Kusumawardan memiliki putri Siti Sakinah Lutfa.
Tiap hari berangkat dari Banguntapan Bantul hanya untuk memperoleh seteguk ilmu sebagai bekal kelak di kemudian hari. Ia memang bercita-cita menjadi Pengusaha. Sebuah keinginan yang mulia, sebagaimana pekerjaan Rasulullah Muhammad saw, yang memang tidak jauh dari wiraswasta, khususnya berdagang. Kita ucapkan selamat bertugas kepada mereka berdua. Mari kita bantu mereka dalam mewujudkan tujuan IPM, yaitu terbentuknya pelajar yang berakhlak mulia. Sebuah angan-angan yang luhur.
Leave a Comment