Siapakah Sam Altman? Sam Altman adalah pencetus dan Chief Executive Afficer (CEO) open Artificial Intelegence (AI), kecerdasan buatan, perusahaan riset yang memiliki tujuan mengembangkan dan mengarahkan kecerdasan buatan untuk membantu kebutuhan manusia. Salah satu hasil karyanya adalah ChatGPC.
Pria yang bernama lengkap Samuel H. Altman, sejak kecil belajar tentang komputer. Beliau adalah lulusan Stanford University, dan mengambil jurusan ilmu komputer, dan hanya bertahan dua tahun.
Dalam sebuah kesempatan berkunjung di Indonesia (Jakarta), Ia terlibat dalam sebuah diskusi dengan penggemarnya.
Pendidikan masa di masa depan.
Menurutnya, Pendidikan akan berubah secara dramatis. Tetapi, perubahan sebesar ini bukan cerita baru. Sepanjang sejarah, sudah beberapa kali masyarakat khawatir akan masa depan pendidikan setiap ada teknologi baru. Kekhawatiran seperti ini juga telah terjadi ketika kemunculan kalkulator atau juga mesin pencari
Sama seperti dengan kehadiran kalkulator atau mesin pencari, guru perlu mengubah cara evaluasi muridnya. Kita juga akan mengajar murid dengan cara yang berbeda.
Akan sangat aneh apabila sekarang ini, jika mahasiswa kalkulus tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator saat ujian. Jadi, kalau saat ini, guru tetap memaksa muridnya dengan cara kuno, alias tanpa ChatGPT, ini juga akan terlihat tidak lazim. Karena, ketika mereka sudah lulus, kalau tidak dibiasakan menggunakan alat AI, mereka tidak akan bisa bersaing.
Bagi anak-anak yang baru mulai belajar di tahun-tahun ini, saya kira akan jauh lebih kapabel dibandingkan kita di masa depan karena mereka belajar dengan alat-alat yang lebih baru dan lebih baik. Ini adalah bagaimana peradaban manusia terus berkembang.
Pendidikan Karakter atau Moral
Siapa yang menentukan nilai moral yang dipegang oleh sistem AI, siapa yang menentukan hal apa yang boleh dan tidak dilakukan oleh AI, akan menjadi sangat penting dan penuh perdebatan.
Tetapi saya kira, bisa saja setiap negara memiliki aturan AI yang berbeda-beda. AI bisa disuruh membaca hukum di Indonesia dan diminta mengikuti. AI juga bisa kita minta untuk mengikuti nilai moral kita secara personal.
Namun, untuk aturan skala besar, saya rasa bukan jangan OpenAI yang menentukan. Saat ini memang, yang menentukan nilai-nilai (di ChatGPT) adalah peneliti di OpenAI, namun ke depannya, kami ingin membuat proses ini sedemokratis mungkin.
Saya juga menilai, perlu ada sikap global yang disepakati seluruh negara. Menciptakan kesepakatan global ini tentu saja akan sulit, namun kita sebagai umat manusia sudah pernah melakukan hal serupa. Kini kita punya kesepakatan tentang bom atom dan senjata biologis misalnya.
Prospek AI
Saya yakin bahwa (AI) bisa jadi akan menjadi revolusi teknologi paling berdampak yang pernah diciptakan oleh umat manusia.
Saya percaya bahwa 25–50 tahun dari sekarang, dunia bisa menjadi tempat yang jauh lebih baik. Hampir tak terbayangkan, bagaimana betambah baiknya kualitas hidup masyarakat dunia kelak.
Saya berpendapat bahwa teknologi ini tidak bisa dihentikan, dan memang seharusnya tidak dihentikan. Namun, kita perlu membimbing dan mengarahkannya dengan baik.
Pastinya, ini merupakan salah satu tantangan terbesar yang pernah kita hadapi sekaligus tantangan yang paling menarik.
Saya percaya bahwa masa depan dunia akan cerah, namun kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Referensi:
https://tekno.tempo.co/read/1695396/profil-dan-fakta-sam-altman-ceo-openai-dan-pembuat-chatgpthttps://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/06/14/sam-altman-ai-adalah-revolusi-teknologi-paling-berdampak-sepanjang-sejarah-manusia
Leave a Comment