Libur lima hari bersama di akhir bulan Januari 2025, benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Secara kebetulan dua hari berturut-turut, yang sebenarnya merupakan hari kejepit bukan halangan untuk senantiasa untuk beraktivitas. Kamis, 30 Januarai 2025 sebenarnya ada dua kegiatan. Kelas IX melaksanakan manasik haji di daerah Kulon Progo, sedangkan kelas VII dan VIII dimanfaatkan untuk pengajian mmeperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam tausiahnya, Bapak Puji Kurniawan, M.Pd, seorang mubaligh kondang dari SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta menuturkan arti pentingnya peristiwa tersebut bila dikaitkan dengan siswa. Pertama, Isra’ Mi’raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad saw. Nabi ketika itu baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Siti Khodijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, dan wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy. Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah swt, sehingga hati Nabi semakin teguh dalam menyebarkan Agama Allah swt.
Kedua, perintah menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Jika Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah swt lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah. Ketiga, Isra’ Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad saw dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.


Leave a Comment