Kuat karena Iman. Berani karena Benar

Mendulang kesuksesan, dan meraih prestasi hampir tak pernah kering dari ladang SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Mereka yang mendapatkan kejuaraan berhak untuk mendapatkan pujian, karena mereka tak lelah untuk selalu berlatih, dan mencoba tantangan yang lebih besar.

Para jawara, masuk ke SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta juga tanpa sebab. Keinginan untuk menyandingkan ilmu-ilmu agama, ilmu pengetahuan dan ketrampilan senantiasa diramu menjadi sebuah niat yang terbaik. Salah satu yang mereka kendarai adalah seni bela diri Taekwondo (dieja menjadi Tae Kwon Do) adalah olahraga bela diri asal Korea.

Sebut saja Maulida Ulfa yang sering dipanggil Ulfa, membawa ketrampilan Taekwondo sejak dari SD. Ketrampilan ini terus digodok hingga memanen performa yang apik. Putri dari seorang mubaligh Bapak Margianto dan Ibu Umi, memang hobi berolahraga. Sedang cita-citanya seabreg. Ingin menjadi dokter, pengusaha yang sukses dan kaya raya, serta kepingin memiliki kos-kosan yang buka cabang dimana-mana.

Lain halnya dengan Sherly Nada Novanka. Dilihat dari namanya sebenarnya kurang nyambung. Nada itu mestinya lebih condong ke nyanyi, atau minimal musikus. Tapi bela diri Taekwondo menjadi pembeda. Disamping hobi menggambar dan bola basket, ternyata memang Ia memiliki cita-cita sebagai seorang atlit. Adapun mata pelajaran yang menjdi kegemarannya adalah matematika.
Nada, demikian setiap hari disapa, adalah putri dari pasangan Bapak Atria dan Ibu Dila adalah seorang anak yang periang. Selalu bersahabat dengan teman-teman. Belum lama ini Ia membuktikan diri sebagai penggemar seni bela diri. Mendapat juara runner up adalah sebuah capaian yang optimal. Membanggakan kedua orang tua dan juga mengangkat derajat SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.

Prestasi yang diraih oleh siswi kelas 7E adalah Alya Yusa Saputri. Memiliki postur tubuh tinggi besar sangat melekat pada seorang tekwondoin. Belum lama ini juga naik podium untuk mendapatkan penghargaan sebagai seorang yang suka bela diri.

Ia sering dipanggil Alya. Meskipun telah meraih kinerja yang mumpuni, di kelas juga sebagai siswi yang bersahaja. Dekat dengan siapapun. Putri dari Bapak Yunianto dan Ibu Dila, memang patut kita acungi jempol. Eh… iya. Ia memiliki cita-cita masuk Akmil (Akademi Militer). Kita doakan semoga yang meraih juara, semua dilancarkan sesuai cita-citanya.

Anak yang berperawakan tidak kecil dan juga tidak besar adalah Sabrina Amora Salsabila, kelas 7B. Belum lama ini juga seperti teman-temannya yang disebutkan diatas, mendapatkan penghargaan sebagai jawara taekwondo. Putri dari Bapak Lea dan Ibu Watik, perlu kita apresiasi lebih dalam lagi. Meskipun baru duduk di kelas 7, tapi pundi-pundi piagam telah dikemas di sebuah tempat, sebagai monument untuk selalu belajar.

Amora, demikian nama panggilannya, memiliki cita-cita menjadi anggota militer, terutama TNI Angkatan Darat. Sebuah cita-cita yang mulai, yang harus diemban sampai mendapatkannya. Amanah ini tentu tidak mudah. Gelombang, dan aral yang melintang tak pernah terpinggirkan. Artinya sekecil rantingpun harus disingkirkan, agar hasrat untuk menjadi seorang militer dapat tergenggam. Bekal yang sudah ditanamkan adalah disiplin, baik di sekolah maupun tempat ia berlatih.

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment